Headlines News :
Home » » Latar Belakang Berdirinya Kelompok Tani BTU

Latar Belakang Berdirinya Kelompok Tani BTU

Written By Berkah Tani Unggul on Saturday 27 April 2013 | 23:12



Karet merupakan salah satu komoditi penyumbang ekspor terbesar untuk sektor non migas,peranan karet dan barang-barang karet terhadap ekspor nasional tidak dapat dianggap kecil,mengingat Indonesia merupakan produsen karet No 2 terbesar di dunia dengan produksi sebesar 2,3 juta Ton pada tahun 2010 setelah Thailand.
Konsumsi karet dunia pada tahun 2011 di prediksi tumbuh sekitar 6,3% menjadi 25,8 juta Ton disbanding dengan konsumsi pada tahun lalu.Konsumsi karet diperkiarakan akan terus tumbuh seelama beberapa tahun kedepan,karena perbaikan ekonomi dan bertambahnya populasi dunia.Pada tahun 2020 konsumsi karet masih akjan naik 3,3% menjadi 33,9 juta ton.
Adanya subtitusi karet alam ke karet sintesis akan mempengaruhi harga karet dunia,dengan adanya subtitusi ini harga karet dunia akan mengalami penurunan.Sekarang ini dengan adanya program go green mulai banyak produsen ban yang mengalihkan dari karet sintesis ke karet alam,dan ini mengakibatkan karet skan semakin laris diburu oleh industry otomotif.
Dengan adanya peningkatan permintaan dari negara berkembang yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi seperti china dan India,akan menyebabkan terjadi peningkatan trend harga karet.Tingginya pertumbuhan permintaan dari Negara tersebut tidak diikuti dengan pertumbuhan produksi dari Negara-negara produsen karet.hal ini menyebabkan kondisi over demand pasar yang akan mengakibatkan peningkatan harga di pasar Internasional.
Mengingat potensi karet di Indonesia yang masih cukup besar,dan produktivitasnya yang sangat rendah maka perlu di lakukan peningkatan produktivitas melalui berbagai cara,dimana sekitar 85% lahan perkebunan karet Indonesia dimiliki oleh petani kecil.

A.  Masalah
Pemerintah telah menetapkan sasaran pengembangan produksi karet alam Indonesia sebesar 4 juta Ton pada tahun 2025 sasaran tersebut hanya akan dicapai apabila 85% areal perkebunan karet rakyat telah menggunakan klone unggul yang rekomendasikan oleh pemerintah,sebagaimana yang termaktub dalam UU No 12 tahun 1992 tentang system budidaya-budidaya tanaman dan UU No 29 tahun 2000 tentang perlindungan varietas tanaman.

Dan apabila melihat kondisi karet rakyat saat ini masih menyimpan gambaran yang memprihatinkan,secara umum hal ini di tunjukan oleh adanya 2 permasalah pokok yaitu :
1.      Produktivitas karet rakyat jauh lebih rendah disbanding PTP/PNP dan perusahaan besar swasta,hal ini disebabkan oleh minimnya pengetrahuan masyarakat (petani karet) terhadap budidaya karet yang sesuai dengan anjuran dan pada umumnya masyarakat ( petani karet ) melakukan cara-cara tradisional dan oktodidak ( turun temurun ) dari mulai pemilihan klone bahkan masih banyak ditemukan yang menanam karet dalam bentuk seedlink berupa hasil cabutan dari perkebunan lain,jarak tanam,perawatan kebun,dan cara produksi.
2.      Mutu BOKAR ( Bahan Olahan Karet ) masih rendah,beragam,dan tidak konsisten serta system pemasaran yang kurang menguntungkan petani,sehingga penghasilan petani karet masih dibawah upah minimum.
Salah satu penyebab terjadinya permasalah tersebut diatas adalah masih lemahnya teknologi budidaya karet,penyaluran dan pemasaran serta tidak terjalinnya komunikasi yang signifikan antara petani karet dan pihak-pihak yang berkompetensi dalam bidangnya ( DISHUTBUN ).
A.  Solusi
Sebagai bentuk upaya untuk menindak lanjuti permasalah diatas,kami seluruh warga kedusunan Cibodas Desa Bantarkalong Kec.Wrungkiara Kabupaten Sukabumi khususnya petani karet ( pekebun karet ) telah berupaya melalui berbagai macam upaya produktif,reaktif,dan menyeluruh,salahsatu upaya operasionalnya yaitu dengan cara membentuk ( mendirikan ) kelompok tani karet BERKAH TANI UNGGUL yang merupakan pecahan dari kelompok Tani “Tani Mukti 3” yang bergerak dalam berbagai komoditi tanaman pertanian.Sedangkan Kelompok Tani Karet BERKAH TANI UNGGUL khusus dan konsentrasi pada tanaman karet yang meliputi pembibitan,perwatan,teknologi hingga pengolahan hasil produksi,dll.
Kelompok Tani Karet Berkah Tani Unggul,berdiri atas dasar Inisiatif masyarakat petani ( pekebun karet ) Kedusunan Cibodas Desa Bantarkalong Kecamatan Wrungkiara Kab.Sukabumi yang terdiri dari ± 625 KK dan sekitar 95% memiliki kebun karet dengan luas areal keseluruhan 200 HA.Topologi wilayah 15 % dataran rendah selebihnya perbukitan yang masih layak bila ditanami karet.Pada tahun 1983 mendapatkan bantuan bibit karet dari pemerintah melaui program PRPTE,namun dikarenakan kurangnya koordinasi dengan pemerintah ( DISBUN ) maka hasilnya kurang begitu memuaskan.Kemudian pada tahun 2011 ( Tahun ini ) pemerintah kembali memberikan bantuan bibit klone unggul PB-260 sebanyak 20.000 pohon untuk luas areal 32 HA dan diperuntukan bagi 63 orang anggota kelompok Tani Mukti 3,melalui program BANSOS pemerintah pusat.Mengacu kepada 

pengalaman di masa lalu yang kurang begitu menggembirakan dan kurang berdampak signifikan bagi peningkatan pendapatan masyarakat,maka dari itu kami ingin membuat perubahan kearah yang lebih baik,dengan cara mendirkan kelompok Tani khusus komoditi karet.
 



Share this article :

0 komentar:

Subcribe

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Recent Post

Popular Posts

Comments

Random Post

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2013. KELOMPOK TANI BERKAH TANI UNGGUL - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template