Headlines News :
Home » » PETUNJUK TEKNIS PEMBIBITAN JABON

PETUNJUK TEKNIS PEMBIBITAN JABON

Written By Berkah Tani Unggul on Wednesday, 28 August 2013 | 11:02

Jabon (Anthocephalus cadamba) Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl.
Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah:
* Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th
* Masa produksi jabon yang singkat hanya 4 -5 tahun
* Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
* Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self purning)

PERTUMBUHAN
Pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.

PEMASARAN
Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan.

NILAI EKONOMI
Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Perkiraan dalam 4 -5 tahun mendatang, diperoleh dari penjualan 625 pohon berumur 4 - 5 tahun sebanyak 800 -1.000 m3 per ha. Prediksi harga jabon pada 5 tahun mendatang Rp1,2-juta/m3. Dengan harga jual Rp1,2-juta per m3 dan produksi 800 m3, maka omzet dari penanaman jabon mencapai Rp960-juta per ha. Saat ini harga per m3 jabon berumur 4 tahun mencapai Rp716.000; umur 5 tahun, Rp837.000. Andai harga jabon tak terkerek naik alias Rp716.000 per m3, maka omzet dari budidaya jabon ‘hanya’ Rp572.800.000.

PELUANG INVESTASI
Menanam jabon bagaikan menanam emas, sebab kebutuhan kayu akan terus meninggi, karena saat ini pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan alam, akibatnya banyak industri tutup akibat kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang, harga kayu jabon akan semakin meningkat terus.
SUMBER : Majalah Trubus
 
Pengecambahan benih.
 1. Sediakan media tempat kecambah (bak plastik) dan sungkup dari plastik
2. Media perkecambahan adalah
    a. Campuran pasir halus dan tanah halus (1:1), disterilisasi dengan cara digoreng selama 2 jam. Untuk    mendapatkan media pasir halus, pasir di ayak dengan ayakan berukuran mikro (ayakan nyamuk).
    b. Campuran cocopeat (sabut kelapa yang sudah dicacah) dan arang sekaram (2:1). Keduanya dapat diperoleh/dibeli di toko-toko pertanian.
3. Sebelum benih ditabur, media disiram sampai jenuh. Bila perlu bak tabur ditutup dengan plastik transparan (sungkup).
4. Penaburan benih dapat dicampur dengan pasir halus agar penyebaran dalam bak 
5. Biasanya benih mulai berkecambah setelah 7-15 hari setelah penaburan dan akan mulai merata setelah 30 hari.
6. Dalam satu bak kecambah ukuran 25 cm x 20 cm banyak biji yang ditabur cukup 1 sendok teh.

teknik pembibitan jabon yang banyak dilakukan oleh masyarakat khususnya untuk skala besar adalah dengan membuat kotak bedeng lansung di atas tanah, jika lahannya adalah daerah basah seperti di dekat sungai maka dasar bedeng tidak dialasi dengan plastik tapi jika tempat pembibitan  adalah lahan kering maka untuk mencegah kekeringan 
kemudian diisi dengan media tanah top soil ditambah pupuk kandang.
kemudian diaduk sama rata dan diisi ke dalam kotak bedeng yang telah dialasi plastik. ada juga sebagian masyarakat yang menggunakan media dari tanah liat seperti tanah sawah. hal ini boleh boleh saja sebab tanah liat mempunyai kemampuan menahan air dalam waktu yang cukup lama sehingga bibit terhindar dari kekeringan.terus bedeng yang sudah terisi media tanah campuran tadi di genangi air sampai jenuh

setelah air terserap oleh media sampai jenuh maka bedeng di bagi menjadi dua bagian sehinga ditengahnya terbentuk parit kecil, hal ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui ketersediaan air di dalam bedeng dan memudahkan penambahan air tanpa mengganggu bibit yg basih mungil jika air telah berkurang sehingga kekeringan tidak terjadi akibat penguapan selama bibit belum di sapih ke polibag.kemudian penaburan benih sudah dapat dilakukan.kemudian bedeng ditutup dengan sungkup putih dan dilapisi dengan paranet atau plastik warna agar media terlindungi dari matahari langsung.
 
Lebih lengkapnya sila klick : http://abi-maryam.blogspot.com/2012/04/cara-pembibitan-jabon.html
 
Share this article :

0 komentar:

Subcribe

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Recent Post

Popular Posts

Comments

Random Post

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2013. KELOMPOK TANI BERKAH TANI UNGGUL - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template