1. Latar Belakang
Tahun 2008 /2009 wilayah kecamatan
Colomadu dan Gondangrejo banyak sawah terserang hama wereng maupun
penggerek batang yang biasa perani menyebut sundep dan beluk. Maka
selain upaya pengendalian melalui pestisida kimia maupun organik/alami
kiranya perlu adanya alat pendeteksi maupun perangkap serangga hama
sehingga bisa mendeteksi maupun mengendalikan secara dini.
Perangkap seranga harus efektif bisa
menangkap serangga hama sebagai dasar yaitu serangga tertarik
lampu/cahaya lampu : hama wereng malam hari dia aktif terbang dan
tertarik cahaya lampu (http://www.bbc.co.u
) maka dasar alat perangkap untuk menarik serangga harus pakai lampu,
serangga yang tertarik pada cahaya, khususnya wereng coklat.( http://id-id.facebook.com). Dengan lampu-lampu jalan merupakan satu faktor besar banyaknya serangga berada dan terus berkumpul di sana (http://www.analisadaily.com).
Agar serangga tertangkap maka perlu alat perangkap kami mempunyai
pemikiran yaitu corong dan botol bekas air meneral 1,5 liter untuk
menampung serangga agar tidak terbang kembali.
2. Bahan yang dibutuhkan
a. Lampu emergency kecil
b. corong minyak diameter 20 cm
c. 1 botol air mineral ukuran 1,5l = 1 buah
d. kayu reng / bambu 2 meter 1 buah
e. silotip
f. Mur baut 7 cm 2 buah
g. Mur baut 5 cm 2 buah
h. Karet gelang secukupnya
3. Alat yang dibutuhkan
a. Palu
b. gergaji
c. Gunting
d bor listrik
4. Cara membuat
a. potong kayu reng 20 cm 2 buah
b. potong kayu reng 30 cm 2 buah
c. potong kayu reng panjang 50 cm 2 buah
d. Bor kayu reng 50 cm atas 1 lubang bawahnya 30 cm bor 1 lubang pangkal bor 2
lubang jaraknya 5 cm
e. 2 reng ukuran 20 cm tempelkan diujung reng yang panjang membuat sudut 135 0
f. 2 reng ukuran 3- cm dipasang dibawahnya dengan jarak 30 cm tegak lurus
dengan reng utama ( sisa reng setelah dipotong)
g. sambungkan pangkal corong dengan ujung botol mineral dan lekatkan dengan
silotip, pasang di kayu reng yang panjangnya 30 cm
e. Pasang lampu diatas pada reng ukuran 20 cm menghadap kebawah/mulut corong.
5. PREDIKSI BEAYA PEMBUATAN PERANGKAP SERANGGA
1. Reng buah Rp 5.000,-
2. Corong Rp 8.000,-
3. Lampu emergency/chager Rp 30.000,-
4. Silotip Rp 2.000,-
5. mur baut 4 buah Rp. 4.000,-
6. Botol air mineral Rp 500,-
7. Karet gelang Rp. 500,- +
Jumlah Rp 50.000,
6. Hasil.
a. Pemasangan 1 di sawah umur tanaman 3 minggu hasil : 0 serangga
b. Pemasangan 2 di sawah umur tanaman 4 minggu hasil : 2 ngengat sundep
c. Pemasangan 3 di sawah umur tanaman 5 minggu tidak jadi karena hujan
d. Pemasangan 4 di sawah umur tanaman 6 minggu hasil : walangsangit 1 ekor
e. Pemasangan 5 di sawah umur tanaman 7 minggu hasil : 0 serangga
f. Pemasangan 6 di sawah umur tanaman 8 minggu hasil : 0 seranga
Karena 2 minggu pemasangan tidak ditemukan seranga dihentikan
Keterangan : a) pemasangan selama 1 – 2 jam
b) ternyata pemilik sawah mengaplikasi pestisida regent cair
7. Pembahasan
Pemasangan pertama belum ditemukan
serangga ternyata sawah baru diadakan penyemprotan pestisida oleh petani
penggarap. Namun pemasangan ke 2 ditemukan 2 ekor ngengat sundep hal
ini secara prediksi jika sundep tadi sepasang betina dan jantan maka
alat perangkap serangga tersebut telah berhasil mencegah bertelornya
ngengat sundep padahal produksi telor induk ngengat sundep sekitar 200
butir, setara 200 ulat sundep.
Pemasangan ke 4 tertangkap walang sangit
walau tanaman belum berbunga maka secara harfiah alat ini dapat
mendeteksi dini serangga hama yang ada di lahan, inilah manfaat
perangkap bagi petani bisa mencegah maupun mengendalikan hama jika
populasinya tinggi.
8. Kesimpulan
a. Alat sederhana yang murah secara teknik sangat bermanfaat bagi petani untuk
mendeteksi dini serangga hama
b. Alat perangkap serangga bisa mengendalikan hama jika populasi hama tinggi
maka serangga akan terperangkap pada alat tersebut.
Sumber :
Lampiran :
0 komentar:
Post a Comment