Headlines News :
Home » » Cara Pemijahan lele sangkuriang

Cara Pemijahan lele sangkuriang

Written By Berkah Tani Unggul on Saturday, 5 October 2013 | 23:01

A. Teknik Pemijahan Sederhana
1. Persiapan Induk
Induk yang digunakan untuk mendapatkan bibit lele sangkuriang merupakan induk jantan generasi keenam(F6) dan induk betina generasi kedua (F2), bukan berasal dari lele sangkuriang. Indukan lele sangkuriang sebenranya sudah dapat dipijahkan saat berumur 8-9 bulan, namun produksi telur yang baik baru dapat diperoleh saat lele sudah berumur di atas 1 tahun. Indukan telah siap dipijahkan lagi setelah 2-3 bulan setelah pemijahan sebelumnya.
Sebelum dipijahkan, induk jantan dan induk betina ditempatkan secara terpisah dalam kolam induk berukuran 1 x 1 x 1 meter untuk setiap 1 kg induk. Akan lebih baik apabila air yang digunakan untuk kolam induk jantan dan kolam induk betina itu sama dengan air yang mengalir dari kolam induk jantan ke kolam induk betina. Tujuannya adalaha untuk merangsan kemauan kawin dari induk betina.
Pakan yang diberikan kepada calon induk adalah pakan yang mengandung cukup banyak protein. Kombinasi pakan yang tepat adalah pelet (25%) dan makanan tambahan berprotein tinggi lain (75%), misalnya ikan kecil, daging keong, daging bekicot, dan sebagainya. Jumlah pakan yang diberikan per hari adalah 3-5% dari bobot calon induk yang dipelihara. Misalnya, bila bobot calon induk 20 kg, kebutuhan pakan per hari adalah 600-1000 gram, terdiri dari 150-250 gram pelet dan ditambah 450-750 gram makanan tambahan.

Untuk mengetahui apakah indukan sudah siap dipijahkan atau belum, perlu diketahui ciri-cirinya. Induk betina yang sudah siap dipijahkan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Induk betina menjadi lebih jinak dan pergerakannya menjadi lebih lambat sehingga lebih mudah ditangkap.
  2. Bagian perut hingga anus tampak membesar, yang bila dipegang akan terasa lembek.
  3. Lubang kelamin tampak membesar dan berwarna kemerahan.
  4. Jika perut diurut (stripping) ke arah anus makan akan keluar telur yang berwarna kekuningan.
Induk jantan yang siap dipijahkan juga menunjukan ciri-ciri khusus, yaitu:
  1. Pergerakannya sangat lincah dan agresif sehingga lebih sulit ditangkap.
  2. Tubuhnya menjadi lebih ramping dengan warna agak kemerah-merahan.
  3. Alat kelaminnya semakin menonjol sehingga terlihat lebih jelas.
  4. Jika bagian perut diurut (stripping) mengarah ke anus maka akan keluar cairan putih kental (cairan semen).
Teknik pemijahan konvensional mengandalkan kesiapan induk untuk memijah. Sayangnya, terkadang induk tidak menunjukan tanda-tanda akan memijah. Untuk merangsang agar induk siap memijah adalah dengan menggunakan telur bebek atau ayam. Isi telur dilarutkan dalam air hingga merata dan kemudian dimasukkan ke kolam, diaduk-aduk hingga benar-benar larut. Akibatnya, kolam akan menjadi amis. Hal itu akan merangsang induk untuk memijah.
Share this article :

0 komentar:

Subcribe

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Recent Post

Popular Posts

Comments

Random Post

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2013. KELOMPOK TANI BERKAH TANI UNGGUL - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template