Headlines News :
Home » » Jual bibit ciplukan (physalis peruviana) L

Jual bibit ciplukan (physalis peruviana) L

Written By Berkah Tani Unggul on Friday, 5 February 2016 | 11:01


Ciplukan (Physalis angulata)
Ciplukan atau juga sering disebut ceplukan (Physalis angulata l.) merupakan tumbuhan liar yang tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1.550 meter di atas permukaan laut, di tanah tegalan, atau sawah kering. Tumbuhan ini dapat ditemukan di semua negara dengan iklim tropis terutama di Afrika, Asia, dan Amerika.
Di kawasan Malang sendiri ciplukan sudah jarang ditemui, biasanya tanaman ini tumbuh liar di kebun-kebun, sawah, maupun di pinggir pematang sawah, namun kebanyakan orang menganggap bahwa tanaman ini hanya sebagai tanaman yang mengganggu tanaman budidaya sehingga banyak orang yang membasmi tanaman ini. Sebenarnya tanaman ini mempunyai banyak manfaat terutama dalam bidang obat-obatan. Kandungan kimia ceplukan antara lain Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulantin A, protein, minyak lemak, asam palmitat dan asam stearat, alkaloid, glikosida flavonid, dan saponin. Secara spesifik glukosida flavonoid dalam ceplukan terbukti dapat digunakan sebagai obat diabetes mellitus karena dapat memperbaiki regulasi darah dengan menurunkan kadar gula dalam darah dan menghilangkan efek samping (komplikasi) diabetes mellitus di mana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya.
A.  Sejarah Singkat Tanaman Ciplukan
Ciplukan, sesuai dengan bentuknya yang mirip-mirip dengan buah-buah untuk lalapan seperti Labu Siam, dan Terung, termasuk dalam famili tumbuhan Solanaceae (terung-terungan). Namun walaupun nama tumbuhan ini berbau bahasa Indonesia, namun sebenarnya tanaman ini berasal dari kawasan tropis           tepatnya di Peru (Amerika Latin). Disebarkan ke Eropa oleh orang-orang Belanda, sedangkan di Indonesia tanaman ini pertama dikenal di daerah Maluku. Buahnya bulat tertutup dalam kantong mirip lampion. Sekilas bentuknya persis kantong kemih, Itulah sebabnya tanaman ini diberi nama ilmiah Physalis angulata L. Dalam bahasa Yunani physalis berarti kantong kemih. Tanaman ciplukan terbukti ampuh mengatasi hipertiroid, kanker, serta penyakit diabetes militus. Ciplukan mengandung  senyawa asam sitrun, fisalin,  asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, dan vitamin C.
B.  Nama Tanaman Ciplukan
Nama ilmiah : Physalis angulata L.
Nama lokal : Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa), Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa).
C. Klasifikasi Tanaman Ciplukan
Adapun klasifikasi Physalis angulata L. dalam sistematika tumbuhan adalah sebagai berikut :
Kingdom                : Plantae
Divisi                      : Spermatophyta
Sub divisi                : Angiospermae
Kelas                       : Dicotyledonnae
Ordo                       : Solanales
Famili                      : Solanaceae
Marga                     : Physalis
Spesies                    : Physalis angulata L
D. Morfologi Tanaman Ciplukan
Tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) adalah tumbuhan herba annual (tahunan) dengan tinggi 0,1-1 m. Batang pokoknya tidak jelas, percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga, bagian yang hijau berambut pendek atau boleh dikatakan gundul.
Daunnya tunggal, bertangkai, bagian bawah tersebar, di atas berpasangan, helaian berbentuk bulat telur-bulat memanjang lanset dengan ujung runcing, ujung tidak sama (runcing-tumpul-membulat-meruncing), bertepi rata atau bergelombang-bergigi, 5-15 x 2,5-10,5 cm.
Bunga tunggal, di ujung atau ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk, langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian tumbuh sampai 3 cm. Kelopak berbentuk genta, 5 cuping runcing, berbagi, hijau dengan rusuk yang lembayung. Mahkota berbentuk lonceng lebar, tinggi 6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda coklat atau kuning coklat, di bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut pendek yang berbentuk V. Tangkai benang sarinya kuning pucat, kepala sari seluruhnya berwarna biru muda. Putik gundul, kepala putik berbentuk tombol, bakal buah 2 daun buah, banyak bakal biji. Buah ciplukan berbentuk telur, panjangnya sampai 14 mm, hijau sampai kuning jika masak, berurat lembayung, memiliki kelopak buah.
E. Habitat Tanaman Ciplukan
Ciplukan adalah tumbuhan asli Amerika tepatnya dari negara Peru yang kini telah tersebar secara luas di daerah tropis di dunia. Di Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, kebun, semak, hutan ringan, tepi hutan. Ciplukan biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 m dpl.
Tumbuhan Ciplukan (Physalis angulata L.) merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut, tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah Ciplukan yang masih muda dilindungi oleh cangkap (kerudung penutup buah).
F. Penggunaan Tanaman Ciplukan di Masyarakat
Sebenarnya tanaman ini mempunyai berbagai manfaat diantaranya sebagai obat. Akar tumbuhan ciplukan pada umumnya digunakan sebagai obat cacing dan penurun demam. Daunnya digunakan untuk penyembuhan patah tulang, busung air, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Buah ciplukan sendiri sering dimakan; untuk mengobati epilepsi, tidak dapat kencing, dan penyakit kuning.
G. Perkembangan Penelitian Tanaman Ciplukan
Dari penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitro maupun in vivo, didapatkan informasi bahwa ciplukan memiliki aktivitas sebagai anti hiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik. Baedowi (1998) telah melakukan penelitian terhadap ciplukan secara invivo pada mencit. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun ciplukan dengan dosis 28,5 mL/kg BB dapat memengaruhi sel β insulin pankreas. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas anti hiperglikemi dari ciplukan.
Januario et al. (2000) telah menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni herba ciplukan fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM (Kadar Hambat Minimum) dalam g.mL-1. Fisalin m menghambat mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 B dan D murni menunjukkan nilai KHM dalam menghambat mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >g.mL-1 dan 32 m 128  g.mL-1. Diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba m yang ditunjukkan.
H.    Faktor Tanaman Ciplukan Sulit Ditemukan
Di Malang sendiri tanaman ini mulai sulit untuk ditemui, banyak faktor yang menyebabkan tanaman ini mulai menghilang dan jarang ditemui. Diantaranya adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat dari tanaman ini dan hanya menganggap tanaman ini sebagai tanaman pengganggu. Faktor ke dua yang sering ditemui di lapang adalah banyaknya pembangunan perumahan sehingga tidak ada tempat bagi tanaman ciplukan untuk hidup. Faktor yang ke tiga adalah penggunaan mulsa dan herbisida, karena masyarakat khususnya petani hanya menganggap tanaman ini sebagai tanaman yang tidak mempunyai manfaat maka mereka membasmi tanaman ini dengan menggunakan herbisida bersama tanaman liar yang lain. Penggunaan mulsa yang mempunyai fungsi sebagai menekan pertumbuhan tanaman yang mengganggu tanaman yang dibudidayakan.
Ada pula pengaruh dari pemanasan global, dimana musim tidak menentu sehingga petani tidak dapat menentukan awal dan masa panen suatu jenis tanaman. Di daerah pengamatan sekarang sudah jarang di temukan petani yang menanam palawija atau kedelai, dimana tanaman palawija dan kedelai adalah salah satu tempat dimana tanaman ciplukan biasa tumbuh. Para petani lebih memilih untuk menanam padi, tanaman sayuran (sawi) dan tanaman jeruk yang lebih dapat tahan terhadap ketidaktentuan iklim. Dari hal diatas diketahui bahwa populasi tanaman ciplukan berkurang bukan hanya dari faktor biotik namun juga faktor abiotik.
I. Budidaya Tanaman Ciplukan
Untuk membudidayakan tanaman ciplukan ini menggunakan cara perbanyakan tanaman secara generatif yaitu dengan biji. Biji disemai kemudian bibit dipindahkan ketempat penanaman. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau dengan menjaga kelembaban tanah. Disamping itu juga dibutuhkan pemupukan terutama pupuk dasar.
Prospek bisnis tanaman ini cukup menjanjikan apabila dibandingkan dengan tanaman yang lain. Untuk dalam negeri tanaman ini mungkin dianggap tidak mempunyai nilai jual namun apabila melihat nilai jual tanaman ciplukan ini di pasar Prefektur Ishikawa mungkin akan tercengang, ternyata buah ciplukan yang di jual disana per pak nya (isi 18 buah) dijual dengan harga 780 yen. Atau 43 yen per buah, kalau dirupiahkan menjadi 4.300 rupiah. Ciplukan ini rasanya agak langu dibanding ciplukan dari Jawa meskipun ukurannya lebih besar. Ciplukan Jawa rasanya memang lebih manis. Apabila tanaman ini di olah menjadi obat atau kapsul harga jualnya mencapai Rp. 30.000,- per botol yang berisi 50 kapsul.
Namun, masyarakat belum banyak yang ingin membudidayakan tanaman ini. Karena masyarakat hanya menganggap tanaman ini tidak bermanfaat dan hanya dianggap sebagai gulma.
J.   Kandungan Kimia Tanaman Ciplukan
Bagian tanaman ciplukan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat diantaranya penggunaan akar, daun dan buah. Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan antara lain saponin, flavonoid, polifenol, dan fisalin, Chlorogenik acid,- C27H44O-H2O-, asam sitrun. Komposisi detail pada beberapa bagian tanaman, antara lain: herba mengandung Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin A. Biji mengandung 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat, elaidic acid. Akar mengandung alkaloid. Daun mengandung glikosida dan flavonoid/luteolin. Tunas mengandung flavonoid dan saponin. Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula.
K.    Penyakit Yang Dapat Disembuhkan dengan Tanaman Ciplukan Dan Cara Penggunaannya
Tanaman ciplukan dapat menyembuhkan penyakit-penyakit :
a.      Diabetes Mellitus
Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta
akar-akarnya dan dibersihkan. Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
b.      Sakit paru-paru
Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan
buahnya). Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan
disaring. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.
c.       Ayan
Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak. Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.
d.      Borok
Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih. Cara membuat: ditumbuk sampai halus. Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.
e.       Influenza. Tanaman ciplukan 9 - 15 gram direbus, minum. Penetral racun untuk influenza, 3 pohon dipotong 5 cm, rebus di dalam 4 gelas air, sisakan 2 gelas, saring, minum. (Saran 3x2 kapsul per hari)
f.       Sakit tenggorok. Tanaman ciplukan 9 - 15 gram direbus, minum. (Saran 3x2 kapsul per hari).
g.      Batukrejan (pertusis). Tanaman 9 - 15 gram direbus, minum. (Saran 3x2 kapsul per hari).
h.      Bronchitis. Tanaman 9 - 15 gram direbus, minum. (Saran 3x2 kapsul per hari)
i.        Gondongan (parotitis). Tanaman 9 - 15 gr direbus,minum. (Saran 3x2 kapsul per hari).
j.        Pembengkakan buah pelir (Orchitis). Tanaman 9-15 g rebus, minum. (Saran3x2 kapsul per hari)
k.      Bisul. Daun ciplukan 1/2 genggam dicuci, digiling halus, diturapkan pada bisul dan sekelilingnya, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.
l.        Kencing manis (diabetes mellitus). Tanaman direbus dengan 3 gelas air jadi 1 gelas,  saring, minum.
m.    Pembengkakan prostat. Tanaman 9-15 g rebus, minum. (Saran 3 x 2 kapsul per hari).
n.      Penyakit Kanker dan Kanker Payudara
Yg minat sila hubungi :0857 9384 5757
Kami menjual biji siap semai

Share this article :

0 komentar:

Subcribe

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Recent Post

Popular Posts

Comments

Random Post

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2013. KELOMPOK TANI BERKAH TANI UNGGUL - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template