1. Pilih cabang, dahan, atau ranting yang telah berkayu, dicirikan
dengan warna kulitnya yang telah berubah menua, dari cokelat muda
menjadi cokelat gelap (warna kulit cabang, dahan atau ranting bisa
berbeda, bervariasi antar jenis tanaman)
2. Pilih cabang, dahan, atau ranting yang erect, membentuk
sudut 45 derajat atau lebih (hingga 90 derajat) terhadap permukaan
tanah. Selain memudahkan dalam pengeratan kulit, pertumbuhan akar
cangkok akan cenderung lebih cepat dibanding jika cabang, dahan, atau
ranting yang tumbuh mendatar. Akar akan tumbuh merata di semua sisi jika
cabang yang dicangkok berada dalam posisi tegal lurus terhadap
permukaan tanah. Catatan : efek gravitasi bumi akan menyebabkan akar
akan tumbuh tidak merata dan hanya terkonsentrasi di bagian bawah
cangkokan jika jika cabang yang dicangkok berada dalam posisi mendatar,
searah permukaan bumi
3. Pilih cabang, dahan, atau ranting yang terletak di bagian terluar
dari tajuk tanaman. Paparan sinar matahari akan sangat membantu tanaman
untuk berfotosintesis dengan normal sehingga fotosintat yang terbentuk
akan mempercepat pembentukan tudung akar, pada akhirnya akar normal akan
terbetuk lebih cepat pula
4. Kerat cabang, dahan, atau ranting secukupnya, dalam kisaran 3 hingga 7
cm, tergantung diameter cabang, dahan, atau ranting. Semakin besar
cabang, dahan, atau ranting yang dicangkok, semakin panjang pula keratan
kulit yang dilakukan. Keratan yang terlalu panjang, melebihi 7 cm,
selain menyusahkan dalam pembungkusan, juga menghabiskan banyak bahan
cangkok yang digunakan, sehingga tidak efisien
5. Biarkan bidang cangkok yang telah dikuliti selama beberapa waktu
(5-10 menit) agar kambium mengering dan membentuk lapisan berwarna
cokelat
6. Kerik lapisan kambium berwarna cokelat tersebut dengan arah mata
pisau tegak lurus untuk menghasilkan bidang cangkokan yang rata, tidak
berbulu/berserat dan bersih. Jaringan kambium yang tersisa (tidak
dibersihkan dengan baik) akan mengurangi bahkan menggagalkan tumbuhnya
akar karena masih dapat menghubungkan jaringan floem yang menghantarkan
fotosintat dari daun ke bagian bawah bidang cangkokan
7. Minimalkan luka yang terjadi pada kayu pada saat pengerikan kambium
dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan arah mata pisau yang tegak
lurus bidang cangkokan. Luka yang terlalu banyak pada kayu (dengan ciri
utama berbentuk serat kasar) dapat menimbulkan infeksi jamur atau
bakteri sehingga menggagalkan proses pembentukan akar dan proses
pencangkokan secara keseluruhan
8. Semua jenis pisau dapat digunakan untuk mengerat kulit
cabang/dahan/ranting dan membersihkan lapisan kambium asalkan mata
pisaunya tajam dan berbentuk lurus, bukan melengkung ke atas atau ke
bawah. Pisau dengan bahan stainless steel dengan mata pisau yang tajam
sangat disarankan untuk membuat bidang cangkok
9. Gunakan media cangkok yang mudah didapatkan sekaligus mudah
menumbuhkan akar. Beberapa bahan yang lazim digunakan adalah : sphagnum
moss, cacahan memanjang sabut kelapa, cocopeat (serbuk sabut kelapa),
lumut yang sebelumnya dikeringkan, kompos daun bambu, kompos dedaunan,
campuran tanah liat dan pupuk kandang, dan berbagai macam bahan lainnya.
Pada prinsipnya, media cangkok tersebut harus empuk/gembur agar menjadi
media tumbuh akar yang optimal serta mampu menyimpan air dan menjaga
kelembaban media dalam jangka waktu yang lama untuk meminimalkan
penyiraman atau penambahan air pada media cangkok yang tentu saja
merepotkan. Catatan : beberapa bahan (contoh : sphagnum moss, dapat
mengikat dan menyimpan air sebanyak 5-10 kali bobotnya sendiri, sehingga
penambahan air siraman untuk mempertahankan kelembaban sama sekali
tidak dibutuhkan selama proses pencangkokan berlangsung.
10. Bungkus media cangkok dengan plastik transparan dengan tujuan untuk
memudahkan pengamatan proses pembentukan akar sekaligus memonitor
tingkat kelembaban media cangkok. Plastik harus diikat dengan kuat
membentuk bulatan yang padat. Semakin kencang bulatan media yang diikat
akan semakin cepat membentuk perakaran. Catatan : pertumbuhan akar
berlangsung lambat jika media tanam terikat longgar dan tidak padat
karena calon akar tidak mendapatkan bidang sentuh/kontak yang memadai
dengan media tanam sehingga proses pencangkokan akhirnya menjadi cukup
lama. Gunakan pengikat yang terbuat dari plastik es yang diiris karena
plastik bersifat sangat lentur sehingga dapat mengikat media cangkok
dengan kuat dan padat. Semua bidang keratan harus tertutup rapat karena
luka keratan yang terbuka dapat menjadi sumber infeksi jamur dan
bakteri.
11. Jika media cangkok terlihat mengering, dapat ditambahkan air dengan
cara menyuntikkan air menggunakan alat suntik (spuit), air disuntikkan
dengan memasukkan jarum suntik dari bagian atas cangkokan, menembus
plastik pembungkus media cangkok dalam jumlah secukupnya, sekedar agar
media cangkok menjadi lembab dan hindari penambahan air yang berlebihan
yang membuat media cangkok menjadi sangat basah karena akar bisa
membusuk
12. Akar yang tumbuh dan memenuhi media cangkok akan berubah warnanya
dari warna keputihan pada awal pertumbuhan menjadi warna cokelat muda,
dan hal ini menjadi tanda sebagai saat yang tepat untuk memotong dan
memisahkan bibit cangkok dari tanaman induknya. Catatan : pada beberapa
tanaman tertentu, klengkeng misalnya, akar cangkok umumnya tetap
berwarna putih meski proses cangkok telah berlangsung dalam jangka waktu
cukup lama
13. Langkah terakhir pasca bibit cangkok dipotong dan dipisah dari
tanaman induknya adalah menanam bibit tersebut agar tumbuh sehat dan
normal dengan akar baru. Banyak kegagalan pertumbuhan bibit cangkok
pasca pemisahan dari pohon induk. Kuncinya adalah gunakan media tanam
yang ringan dan poros agar akar yang masih lemah dapat tumbuh normal.
Komposisi ideal yang biasa digunakan untuk transplanting bibit cangkok
adalah campuran pupuk kandang, tanah dan sekam bakar dengan komposisi
1:2:3. Rendam cangkokan yang telah dibuka plastiknya dalam larutan B1
Liquinox dengan konsentrasi 0,01% hingga 0,03% (1 hingga 3 ml B1
Liquinox yang dilarutkan dalam 1000 ml air) selama satu jam, lalu
masukkan ke dalam polybag/pot dengan media tanam yang telah dibuat, dan
siram media tanam dengan sisa larutan B1 Liquinox
14. Simpan transplant bibit cangkok di tempat teduh dengan intensitas
cahaya matahari 30% hingg 40% setidaknya selama seminggu sebelum
akhirnya dapat dijemur di bawah sinar matahari penuh.
0 komentar:
Post a Comment