Pepaya
merupakan tanaman yang peka terhadap perubahan lingkungan, terutama
ketersediaan air. Jika terlalu basah atau terendam, akar membusuk lalu
tanaman mati. Namun, pada tanaman yang mengalami kekeringan dalam jangka
waktu tertentu, terjadi kegagalan pembentukan buah yang ditandai
kosongnya batang dari buah di bagian tertentu. Keadaan ini disebut skip.
Skip sangat merugikan karena dapat menurunkan produksi.
Berikut ini beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mencegah skip buah :
- Tanam pepaya pada periode yang mempunyai kecukupan air seperti pada awal musim hujan. Kecukupan air pada periode ini akan meningkatkan proporsi tanaman yang menghasilkan bunga lengkap.
- Tingkatkan kapasitas tanah untuk mengikat air, terutama pada tanah yang padat atau sangat porous. Hal ini dapat dilakukan dengan penambahan bahan organik secara teratur, minimum setiap enam bulan sekali. Untuk tanah yang padat perlu diberi pupuk organik setiap empat bulan sekali. Pemberian pupuk tersebut paling pada akhir musim hujan dengan dosis 5 – 10 kg/pohon. Tujuannya agar tanah di sekitar perakaran mampu mempertahankan air dan meningkatkan perakaran tanaman. Dengan cara ini, kelembaban tanah dapat dipertahankan selama mungkin.
- Menyediakan irigasi (irigasi tetes sangat baik) yang cukup, sehingga tanaman mendapatkan air yang cukup. Tanaman tidak boleh dileb (digenangi air), karena pepaya tidak tahan genangan. Idealnya, pepaya membutuhkan air sekitar 70 liter/minggu.
0 komentar:
Post a Comment